BERITANET.ID : Temuan surat suara kurang di sejumlah TPS hingga rendahnya partisipasi pemilih jadi sorotan monitoring Bawaslu DIY dalam Pilkada serentak di 5 kabupaten/kota Rabu (27/11/2024)
Ketua Bawaslu DIY, Mohammad Najib didampingi Kepala Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu DIY Ummi Illiyana dan Kordiv Penanganan Pelanggaran Data dan Informasi Bawaslu DIY Bayu Mardinta Kurniawan serta Koordinator Divisi Hukum dan Sengketa Pemilu Bawaslu DIY, Strisnowati mengungkapkan secara umum jalannya pilkada di lima kabupaten/kota DIY lancar.
“Secara umum memang Pilkada berjalan lancar. Meski sebagian kurang (surat suara) dalam jumlah kecil perlu diantisipasi,” kata Najib.
Sementara Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu DIY, Umi Illiyina mengatakan ada 59 TPS di Kabupaten Gunungkidul yang terawasi mengalami kekurangan surat suara. Lokasi TPS tersebut tersebar di berbagai kecamatan.
“Di Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul ada TPS yang kekurangan 100 surat suara. Ada juga TPS di Kecamatan Sewon dalam kondisi sama,” kata Ummi.
Ia mengatakan kekurangan surat suara itu ditangani oleh petugas pemilu. Menurut dia, kekurangan surat suara di TPS tertentu itu ditambal dari TPS yang kelebihan surat suara.
“Hasil lain, pengawasan TPS kategori rawan di Kabupaten Sleman, proses Pilkada berjalan tak ada kendala,” kata dia.
Koordinator Divisi Hukum dan Sengketa Pemilu Bawaslu DIY, Strisnowati mengungkapkan kekurangan surat suara di sejumlah TPS tersebut bervariasi. Mulai dari puluhan sampai 100. Selain itu, ia juga menyebut ada TPS yang kelebihan surat suara.
“TPS yang kekurangan surat suara siambilkan dari TPS kelebihan surat suara dilakukan berita acara serah terima,” ujarnya.
Ia juga menyatakan adanya pemilih minta jemput bola di Kabupaten Bantul. Pemilih tersebut tidak terlayani akibat melapor ke penyelenggara pemilu mendekati waktu rekapitulasi surat suara.
Bawaslu DIY juga mencatat ada kasus kotak suara tertukar di Kabupaten Kulon Progo. Selain lain, kasus kekurangan surat suara juga terjadi di wilayah sisi barat DIY tersebut.
Terkait rendahnya partisipasi masyarakat dalam pilkada, Ummi menyampaikan bahwa Bawaslu telah menyampaikan prediksi. Penyebabnya karena pengurangan TPS yang mencapai lebih dari 50 persen dibandingkan pemilu presiden dan legislatif lalu.
“Partisipasi rendah, kita sudah prediksi sebelumnya, salah satu faktornya pengurangan drastis jumlah TPS, sekitar 50 persen dibandingkan pemilu lalu. Dengan jarak yang relatif jauh ini berdampak pada partisipasi masyarakat yang berkurang,” kata dia.