BERITANET.ID : Wisata Jogja seakan tak ada habisnya. Apalagi di kawasan Kaliurang, di kaki Gunung Merapi di utara Jogja, yang menjadi destinasi beragam wisata, mulai dari keindahan panorama Gunung Merapi, berbagai wisata alam, hingga sejumlah wisata kuliner dan spot-spot menarik lainnya.
Yang terbaru, pada libur akhir tahun 2023 lalu, hadir destinasi wisata anyar di Kaliurang dengan konsep yang sama sekali berbeda. Luma Roots Lightspace, nama destinasi wisata baru ini, menawarkan konsep unik yakni pesta gemerlap cahaya di tengah suasana hutan yang masih asri sembari belajar proses-proses sebagai manusia.
Healing di Hutan Kaliurang
Luma Roots Lightspace berlokasi di Jalan Boyong, Kaliurang, Hargobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dari pusat Kota Jogja, jaraknya sekitar 25 km atau dapat ditempuh dalam 45 menit – 1 jam dengan kendaraan bermotor.
Di kawasan hutan di kaki Merapi ini, ribuan lampu ditata sedemikian apik. Dengan konsep bermandi cahaya, destinasi ini memberi nilai tambah pada hutan sebagai tujuan wisata alam yang ramah lingkungan. Apalagi suasana di kawasan ini masih sejuk dan asri, serta jauh dari kebisingan dan hiruk pikuk kota Jogja.
Walhasil, Luma Roots Lightspace cocok sebagai lokasi healing dan rehat sejenak dari rutinitas sehari-hari. Pengunjung akan mendapat pengalaman baru nan magis yang tak terlupakan di destinasi ini.
Menyusuri Kehidupan Manusia di Labirin Cahaya
Bukan hanya berwisata, dari gemerlap cahaya di Luma Luma Roots Lightspace pengunung juga dapat belajar fase-fase kehidupan manusia. Ini karena area wisata seluas 18 ribu meter persegi ini terbagi dalam tujuh konsep layaknya tahapan kehidupan manusia.
Ketujuh fase itu adalah Prolog, Eksplorasi Diri, Interaksi, Ruang Rasa, Kontemplasi, Cemerlang, dan Epilog. Pertama, fase Prolog menggambarkan kelahiran manusia melalui sebuah yang membentuk neuron di otak manusia. Di kubah ini pengunjung dapat menikmati titik-titik cahaya layaknya berada di dalam otak manusia.
Adapun pada fase Interaksi Diri sebagai fase pencarian, Luma Roots Lightspace menyuguhkan labirin cahaya yang bebas ditelusuri oleh pengunjung.
Berlanjut ke fase Interaksi yang ditampilkan melalui pengalaman terhubung ke manusia-manusia lain lewat pendar-pendar cahaya di sini.
Pada bagian Ruang Rasa, cahaya-cahaya di ruangan ini menampilkan enam emosi dasar manusia yaitu hasrat, benci, duka, rasa ingin tahu, cinta, dan kegembiraan.
Selanjutnya pada fase Kontemplasi, kita diajak untuk melakukan refleksi atas tujuan hidup melalui aneka cahaya yang menenangkan.
Tak kalah menarik adalah fase Cemerlang di mana gemerlap cahaya di bagian ini menampilkan puncak-puncak pencapaian manusia. Yang terakhir, Epilog, berupa sebuah lorong yang membuat kita makin penasaran atas perjalanan hidup kita sebagai manusia. Hmmm, menarik, bukan?
Tiketnya Murah, Mahasiswa & Pelajar Dapat Diskon
Dengan konsep pesta cahaya, Luma Roots Lightspace buka setiap hari pada pukul 18.00-23.00 WIB. Destinasi wisata terbatas ini dibuka sejak akhir tahun lalu hingga 10 Februari 2024 mendatang.
Harga tiket masuk (HTM) Luma Roots Lightspace lumayan terjangkau, yakni Rp55 ribu. Apalagi bagi kamu kalangan pelajar dan mahasiswa, harga tersebut bisa lebih murah lagi karena adanya diskon Rp10 ribu. Untuk mendapat diskon ini, pelajar dan mahasiswa cukup membawa identitas diri seperti KTM atau KTS saat membeli tiket.
Pengunjung juga tak perlu khawatir menyambangi Luma Roots Lightspace di hari-hari ini yang kerap turun hujan, Pengelola menyediakan jas hujan sehingga gemerlap cahaya di kaki Merapi ini dapat dinikmati ketika hujan turun.
Bukankah ini justru menjadikan suasana semakin syahdu?