BERITANET.ID : Ratusan orang dari berbagai komunitas berkumpul di titik nol kilometer Yogyakarta, Minggu (1/9/2024) pagi.
Mereka membawa pesan dukungan pada pilkada damai dan berintegritas yang tahapannya sudah dimulai.
Acara ini digelar Forum Politisi Muda Indonesia (FPMI) DIY yang berkolaborasi dengan Polda DIY menjelang perhelatan Pilkada serentak di Yogyakarta pada November 2024 nanti.
Herry Fahamsyah, Koordinator Wilayah Forum Politisi Muda Indonesia (FPMI) DIY, mengatakan dalam acara tersebut mengajak bersama warga mendeklarasikan pilkada damai berintegritas.
“Kami siap berpartisipasi dan mendukung terselenggaranya pilkada 2024 yang aman, damai, bersih dan berintegritas. Kami menegaskan anti polarisasi politik dan politik identitas. Kami juga tegas menolak politik uang dan politik hitam juga hoax. Tentu kami berharap pilkada berjalan dengan baik dan menghasilkan pemimpin terbaik bagi masyarakat. Kami dari Jogja ingin menjaga demokrasi Indonesia,” ungkap Herry.
“Kami sengaja pilih ruang publik yang bisa dilihat dan diakses banyak orang agar pesan kami tersampaikan. Kami berharap aksi ini meluas dan masyarakat lebih aware,” lanjutnya.
Inisiasi aksi nyata dengan dominasi anak-anak muda penting dilakukan menurut Herry, karena belajar dari pemilu lalu, di mana politik uang begitu masif. Ia bersama rekan meyakini, apabila politik uang diberantas maka sangat mungkin pilkada menghasilkan pemimpin yang baik.
“Kami belajar dari pemilu kemarin, politik uang bertebatan, kami ingin pilkada jauh dari politik uang. Baik bupati dan walikota harusnya berintegritas, beradu gagasan bukan gas-gasan. Ini harapan kami tercipta pilkada aman dan baik, seperti slogan Polda DIY, penak golek pangan,” pungkasnya.
Secara bersamaan, acara serupa dilaksanakan di empat titik lainnya di DIY yakni Stadion Sultan Agung Bantul, Alun-Alun Wates Kulon Progo, Lapangan Denggung Sleman dan Alun-Alun Gunungkidul. Acara dikemas berbeda-beda, melibatkan berbagai komunitas yang ada di tiap kabupaten/kota.
Putra Jalu Pamungkas, salah satu perwakilan penari Beksan Wanara KHP Kridomardowo Kraton Yogyakarta mengatakan tarian tersebut pertama kali tercipta di Malioboro pada 2019 silam. Saat itu menurut Jalu ada ujicoba seni pedestrian dan KHP Kridomardowo Kraton Yogyakarta melakukan flashmob.
“Ini menjadi media komunikasi, dan disambut meriah masyarakat ditarikan di Jogja, luar Jawa juga luar Indonesia. Tarian ini bahkan dilakukan juga di Melbourne. Kami sangat antusias ikut di momen Youth Fun Action ini. Harapan kami di momen Pilkada 2024 bisa berjalan dengan damai, aman dan berintegritas,” ungkapnya di sela aksi.