Prioritaskan Pemberdayaan Anak Muda, Cawali Jogja Supena Aktif Himpun Aspirasi

BERITANET.ID Partisipasi pemilih dari kalangan anak-anak muda merupakan ceruk terbesar menuju kemenangan kontestasi Pilkada Kota Yogyakarta. Sebab, sumbangan suara dari kalangan tersebut mendominasi dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Berdasarkan data dari KPUD Kota Yogyakarta tercatat sebanyak 320.594 total DPT. Dari jumlah itu diantaranya terdapat 163.899 pemilih berasal dari generasi z dan generasi milenial atau dengan prosentase 51% pemilih.

Rinciannya, untuk generasi z sebanyak 68.665 atau 21% pemilih, dan generasi milenial sebanyak 95.234 atau dengan prosentase 30% pemilih. Klasifikasi pemilih lainnya, ada generasi x tercatat 92.465 atau 29% pemilih, Baby Boomer sebanyak 57.708 atau 18% pemilih, dan Pre-Boomer sebanyak 6.522 atau 2% pemilih.

Salah satu calon wakil walikota (cawali) Sri Widya Supena menyadari besarnya potensi suara anak – anak muda. Pun, selama ini ia getol menggalang dukungan dari kaum muda. “Harapannya mendapatkan dukungan dari anak anak muda yang sebanyak banyaknya. Paling tidak mendapatkan dukungan 30% pemilih muda itu sudah bagus,” ucap Pena sapaan akrab Sriwidya, dalam acara diskusi bertema “Kemana Arah Pemilih Anak Muda Jogja?”, bertempat di Rembug Kopi, Umbulharjo, Yogyakarta, Senin (11/11/24).

Popularitas Pena di kalangan anak-anak muda Jogja terus terbangun seiring masifnya kegiatan kampanye yang menyasar anak-anak muda. Salah satu diantaranya dengan mendatangi pusat pusat  anak – anak muda berkumpul. Seperti kelompok – kelompok pengajian anak muda, kaffe maupun membersamai komunitas komunitas muda berbasis hobi maupun mendatangi kegiatan anak l-anak muda yang berada di perkampungan.

“Jadi anak muda itu tidak begitu suka dikandani tapi sukanya dikancani, kalau saya mendatangi mereka itu untuk ngancani,” kata cawali kelahiran 31 Maret 1984, ini.

Sosialisasi yang dilakukan terbilang intensif, dalam sehari bisa 5 kali pertemuan pada hari kerja, dan pada hari libur bisa tujuh sampai sepuluh kali pertemuan. “Saya sering sampaikan yang sekiranya paling mengetahui keinginan cah enom (anak muda) itu ya cah enom,” kata Pena, yang merupakan calon dengan usia termuda dari seluruh kontestan calon, itu.

Tak hanya intens menyambangi anak anak muda, Pena bersama calon walikota Heroe Poerwadi juga mengangkat program-program strategis yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan anak anak muda. Seperti membuka lapangan pekerjaan, akses beasiswa, penyediaan konsultasi pernikahan, hingga pengadaan hunian terjangkau bagi warga Kota Yogyakarta.

“Harapannya program-program yang kami tawarkan dapat menjadi magnet kuat untuk menarik simpati pemilih dari kalangan muda,” harapnya.

Dengan beragam pendekatan program strategis tersebut dan didukung adanya kesamaan dari sisi usia calon yang masih muda, maka Pena pun optimis di segmen suara pemilih muda ini dapat meraih lebih banyak dari kontestan lainnya.