Kemkominfo Gelar Webinar Peran Inovasi dan Teknologi Kesehatan untuk Pelayanan Kesehatan Maternal Berkualitas

BERITANET.ID:  Di zaman milenial ini perkembangan teknologi menjadi bagian penting salah satu terbentuknya era digital yang membawa perubahan. Kehadiran teknologi digital, membuat seluruh industri harus beradaptasi dengan cepat dan melakukan transformasi, tanpa terkecuali industri kesehatan.
Kali ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Direktorat Ekonomi Digital menggelar Webinar Peran Inovasi dan Teknologi Kesehatan untuk Memperluas Akses dan Pemanfaatan Inovasi, serta untuk Pelayanan Kesehatan Maternal Berkualitas. Webinar kali ini merupakan kerjasama Kementerian Kominfo Republik Indonesia dan Sehati Group, didukung oleh Asosiasi Telemedik Indonesia (Atensi) dan Ikatan Bidan Indonesia, yang dilaksanakan secara daring melalui ruang Zoom.
Kegiatan yang merupakan salah satu kegiatan dari Direktorat Ekonomi Digital Kementerian Kominfo Republik Indonesia ini bertujuan untuk melakukan digitalisasi di sektor strategis kesehatan serta meningkatkan pengetahuan para tenaga kesehatan dan staf non medis terkait implementasi Peran Inovasi dan Teknologi Kesehatan.
Acara ini dibuka dengan penyampaian sambutan  Dr. Ir. I Nyoman Adhiarna M.Eng, PhD, selaku Direktur Ekonomi Digital Kominfo, dr. Ade Jubaedah, SSiT, MM, MIM selaku Sekertaris Jenderal Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia dan Anda Sapardan selaku Founder Sehati Group.
Turut hadir sebagai narasumber dr. Olivia W.Budiman dar dr.William T Wahono selaku Dokter Kebidanan dan Kandungan, dan Erna Shinta Nurdianty, S.Tr.Keb selaku Bidan Sehati Group.
Dalam sambutannya, Dr. Ir. I Nyoman Adhiarna M.Eng, PhD, selaku Direktur Ekonomi Digital Kominfo menyampaikan, bahwa teknologi informasi merupakan backbone dari transformasi sistem kesehatan nasional. Selain itu, Ia juga menjelaskan peran Kemkominfo yang sebelumnya menjadi regulator, namun kini lebih menekankan peran sebagai fasilitator khususnya mendorong sektor-sektor termasuk sektor kesehatan dalam melakukan transformasi digital.
“Ada empat aspek yang ingin kita bangun, pertama adalah infrastruktur digital, kedua ekonomi digital, ketiga adalah pemerintah digital, dan masyarakat digital. Kedepannya, kita akan bertindak sebagai akselerator khsusnya mendorong sektor-sektor termasuk sektor kesehatan.”
Di kesempatan yang sama, dr. Ade Jubaedah, SSiT, MM, MIM selaku Sekertaris Jenderal Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia menyampaikan, transformasi digital juga mempengaruhi pada bidang pelayanan kesehatan, khususnya kebidanan. “Betapa besar peran penting Bidan khususnya dalam mengawal kesehatan Ibu dan Anak di seluruh Indonesia.”
Beberapa poin pembahasan menarik dalam seminar ini meliputi Deteksi Dini Faktor Risiko Hipertensi pada Kehamilan, Tatalaksana Perdarahan Persalinan, dan Peran Teknologi dalam Kesehatan Maternal. Selain itu terdapat demonstrasi pemanfaatan aplikasi Bidan Sehati dalam mendeteksi faktor risiko, dan peran TeleCTG dalam meningkatkan kualitas pelayanan Rumah Sakit.
Kegiatan webinar ini dihadiri oleh tenaga kesehatan yang terdiri dari Bidan praktik mandiri, bidan fasilitas kesehatan, komunitas bidan,dan mahasiswa kebidanan di Kab Bangka Selatan, Kab Belitung, Kab Lombok Tengah, Kab Gowa dan Kota Tual. (Red)