YOGYAKARTA: Sebanyak 75 tumpeng berjajar rapi di atas panggung menghadap sejumlah tokoh masyarakat yang duduk bersila di panti Paroki Kumetiran Yogyakarta Kamis petang 15 Agustus 2019.

Tampak di jajaran para tokoh lintas agama itu Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti yang mengenakan kemeja batik cokelat lengan panjang turut duduk lesehan.

Malam itu, sejumlah tokoh lintas iman tengah mengikuti perayaan kenduri atau selamatan bertajuk “Terlibat Berbagi Berkat dalam Masyarakat Multikultural”.

Perayaan itu untuk mendoakan bangsa yang tahun ini merayakan kemerdekaannya ke 74, sekaligus rangkaian peringatan 75 tahun Paroki Kumetiran.

Para tokoh lintas agama itu secara khusyuk lantas memimpin doa secara bergantian sesuai agama masing masing. Yang intinya berisi pengharapan dan juga doa untuk Indonesia yang makin baik di masa depan sekaligus untuk Paroki Kumetiran agar lancar dalam melaksanakan tugas tugasnya.

Usai acara doa, para tokoh lintas iman dan walikota secara bersama penuh keakraban, menggelar acara kembul bujono atau makan nasi tumpeng secara bersama-sama bersama ratusan warga yang hadir.

Walikota Haryadi mengapresiasi pelaksanaan kenduri lintas iman ini.

“Peringatan ulang tahun Paroki Kumetiran dengan tumpeng seperti ini Yogya banget, sangat khas Yogya. Cara cara yang rukun dan penuh keakraban masyarakat lintas iman ini bagian dari keistimewaan Yogya,” ujar Haryadi.

Haryadi berharap para tokoh lintas iman di Yogya senantiasa menjadi pelopor persatuan sehingga menciptakan Yogya aman, damai, dan tentram bagi siapa saja.

“Seperti yang dilakukan Paroki Kumetiran ini, semoga bisa menjadi contoh gereja lain, tidak hanya gereja Katolik namun juga gereja Kristen, juga semua bisa menggelar kegiatan bersama yang memupuk rasa persatuan antar anak bangsa,” ujarnya.

Haryadi menuturkan di manapun tempat ibadah berdiri tak bisa dilepaskan dari relasi sosial lingkungan sekitarnya. Agama apapun, ujar dia, mengenal hubungan vertikal dengan Sang Kuasa dan horizontal dengan sesama lingkungannya.

“Saya atas nama pemerintah Kota Yogya mengapresiasi kegiatan ini, yang melibatkan unsur tradisi sebagai bagian peringatan ulang tahun Paroki Kumetiran,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Haryadi juga menyatakan kesediaannya untuk ikut serta bermain ketoprak heboh  ‘Berlian Multikultural dalam rangka memeriahkan  ulang tahun ke 75 Paroki Kumetiran Yogyakarta, Desember 2019 mendatang.

“Untuk pentas ketoprak nanti , saya akan ikut main,” ujar Haryadi.

Rencana,  pertunjukan ketoprak heboh nanti bakal digelar di Kampus ASMI Yogyakarta, 7 Desember 2019 mendatang.
Naskah sudah disiapkan sutradara. Ada bintang tamu komedian untuk menambah kemeriahan.

“Kami berharap tokoh agama juga ikut bergabung main, karena lakon ketopraknya berkaitan dengan multikultural,” ujar Kepala Paroki Kumetiran,  Romo Yohanes Dwi Harsanto Pr.

Panitia penyelenggara Antonius Joko Tirtono menjelaskan, peringatan pesta berlian atau 75 Paroki Kumetiran mengusung tema “Berbagi-Peduli-Perhatian”. Sebelumnya, sudah dilaksanakan kegiatan aksi donor darah, lomba merangkai bunga, dan bermacam lomba lainnya. Misa syukur bersama Uskup Agung Semarang sendiri bakal dilangsungkan Minggu, 18 Agustus nanti. Rangkaian kegiatan lainnya berupa aksi sosial, renovasi rumah dan jambanisasi. (Wit)